Revitalisasi Mesin Penggilingan Padi Kecil (PPK) Dalam Mendukung Peningkatan Produksi dan Rendemen Gabah/Beras disampaikan dalam rangka Pertemuan Pengusaha perberasan dan stakeholder di Kabupaten Boyolali oleh Ir. H. Tulus Budiyono (Ketua PERPADI Jawa Tengah)
Pangan adalah kebutuhan yang paling mendasar untuk kebutuhan fisiologis sebelum kebutuhan yang lain. Pangan dapat diartikan sebagai ancaman stabilitas Nasional. Di Indonesia sebagian kebutuhan pangan dipenuhi dari beras (90 %) sehingga beras memiliki nilai politis dan nilai strategis. Disamping itu dalam perdagangan beras dijamin layak dan aman di konsumsi oleh masyarakat.
Perkembangan kondisi perberasan saat ini
Mutu beras tergantung pada mutu gabah yang akan di giling dan sarana mekanis yang akan digunakan. Perdagangan beras diterapkan sistem standarisasi mutu beras, beras hasil giling diuji sesuai standar nasional indonesia (SNI)
Data penggilingan padi di Jawa Tengah
Terdiri dari 29 DPC jumlah anggota 16980 dengan kategori :
– PPS ( pengilingan padi sederhana)
– PPKL ( pengilingan padi kecil lengkap)
– PPB ( pengilingan padi besar)
PPS =
– Peralatan Husker (PK)
– Separator Gabah/Beras
– Polysher
– Lantai Jemur
– Kapasitas 0,5 – 1 ton/jam
PPKL
– Husker, elevator, separator, polyser, grader, lantai jemur ( 10 ton / hari)
– Kapasitas 1-3 ton/jam
PPB
– Husker, polyser, kibi, elevator, dryer, separator, grader (secara integrated)
– Kapasitas 3 – 10 ton/jam
– Gudang Permanen dengan kapasitas lebih dari 1000 ton
Kondisi aktual penggilingan padi di Jawa Tengah
Pengilingan padi sederhana
Rendemen rata – rata sekitar 62 % tingkat broken tinggi diatas 20 %
Tanpa ayakan (separator)
Tanpa cleaner
Tanpa blower sentrifugal
Konfigurasinya : husker, polysher I + II
Ada beberapa masalah yang dihadapi :
Rendemen rendah
Broken tinggi
Kualitas rendah
Harga jual rendah
Pemecahan Masalah
1.Menambah ayakan / kawat (bisa meningkatkan rendemen dan memperkecil broken.
2.Menganti isi dalam polysher ( bisa meningkatkan kualitas beras yang prima, menunjang rendemen yang lebih tinggi, broken menjadi lebih kecil), adalah : milling, spiral, dan screen termasuk penjepit yang terbuat dari stenlesss steel ( dapat meningkatkan rendemen > 3 % dan memperkecil broken).
3.Penambahan waterpolish ( beras prima/kristal).
4.Penambahan grader untuk memisahkan menir dan beras pecah.
5.Blower sentrifugal untuk menyedot katul / dedak
Kesimpulannya adalah
Perlu adanya pelatihan kerja penggilingan padi untuk seluruh DPC PERPADI kabupaten sejawa tengah.
Adanya revitalisasi dan modifikasi mesin – mesin konvensional untuk bisa meningkatkan rendemen giling.
Adanya revitalisasi bisa memperkecil losis.
Diharapkan PPK mendapatkan dana dari dari APBN untuk memperbaiki konfigurasi pengilingan padi dan peremajaan mesin-mesin penggilingan padi yang sudah tua.
Program revitalisasi dapat meningkatkan kualitas beras menjadi lebih prima, dan dapat berlanjut untuk penerapan SNI beras nasional.